40 % Penduduk Indonesia menderita hipertensi

hipertensiSEMARANG – Angka penderita hipertensi atau darah tinggi di Indonesia cukup tinggi yakni mencapai 40% dari total jumlah penduduk.

Menurut Staf Divisi Ginjal dan Hipertensi Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr dr Parlindungan Siregar, dari 10 orang empat di antaranya  menderita hipertensi.

“Kebanyakan orang tidak sadar kalau dirinya terkena hipertensi,” katanya kepada wartawan di sela Seminar Good Doctor for Great Familiy On Managing Hypertension  yang digelar Laboratorium Klinik Prodia di Semarang, Sabtu (6/7/2013).

Padahal hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko terjadinya kebutaan, stroke, dan penyakit jantung. Resiko mengalami komplikasi tersebut lebih tinggi bila terdapat faktor resiko kardiovaskular lain seperti diabetes.

“Peningkatan tekanan darah bekepanjangan akan merusak pembuluh darah di sebagian besar tubuh dan dapat mengancam hidup,” ujarnya.

Mengenai penyebab terjadinya hipertensi, Parlindungan menyatakan secara primer tidak bisa diketahui secara pasti, hanya secara sekunder lima persen karena ginjal.

Hanya saja, dia mengingatkan supaya masyarakat tidak banyak mengkonsumsi makanan fast food atau makanan siap saji, karena bisa menjadi pemicu hipertensi.

“Makanan fast food banyak mengandung garam pemicu terjadinya hipertensi,” tandasnya.

Dalam kesempatan sama, Staf  Bagian Ginjal dan Hipertensi Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi, Semarang, Dr dr Lestariningsih, mengungkapkan hipertensi tidak bisa disembuhkan.

”Hipertensi tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikendalikan melalui mengkonsumsi obat secara rutin,” salah satu produk herbal asli Indonesia yang sudah terbukti dan teruji untuk hipertensi bisa dibaca disini

Sumber Solopos 08/07/2013