Berita dari Harianjogja.com, SLEMAN-tanggal 11 Juli 2019 mewartakan bahwaTim mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, menemukan manfaat bekatul beras merah yang untuk penderita kanker usus besar (kolon), yang terdiri atas Fairuz Khairunnisa A, Sella Nur Cahya, dan Azka Khansa. Dibawah asuhan Jati Kusuma pakar Gizi Kesehatan FK-KMK UGM.
Penelitian manfaat bekatul merah dilakukan dengan cara menginduksi sejumlah larutan kimiawi (DMBA) pada kolon mencit sebagai agen kanker. Kemudian diberi bekatul beras merah dan bekatul beras merah terfermentasi. Demikian kata Fairuz Khairunnisa.
“Kolon mencit kemudian diambil untuk dibandingkan dan dievaluasi efek antiproliferasi [menghambat pertumbuhan kanker] serta kadar asam lemak rantai pendek, pada masing-masing kelompok,” kata dia, Kamis (11/7).
Salah satu bahan alami yang diketahui memiliki berbagai senyawa bioaktif yang bermanfaat untuk mengatasi kanker kolon adalah bekatul beras merah (Oryza nivara).
Bekatul beras merah yang kaya akan serat meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek pada kolon. Asam lemak rantai pendek ini, dapat membantu perbaikan sel-sel yang mengalami kerusakan dan proliferasi berlebihan.
Senyawa bioaktif yang terdapat pada bekatul beras merah itu dapat meningkat ketika dilakukan fermentasi. Sella Nur Cahya mengungkapkan kanker kolorektal merupakan kanker yang menyerang usus besar dan menjadi kanker dengan prevalensi kejadian tertinggi ketiga di dunia.
Dari hasil penelitian ini, diharapkan mampu meningkatkan nilai guna bekatul beras merah, khususnya dalam upaya pencegahan kanker kolorektal.
Penelitian ini juga mampu mengetahui dosis bekatul beras merah terfermentasi yang efektif untuk mengurangi atau menghambat pertumbuhan kanker kolorektal dan meningkatkan kadar asam lemak rantai pendek (SCFA) kolon.
Sumber: Harianjogja.com